Penulis: Rizqi Munandar, Guru Kisah Nabi// Pemenang Lomba Menulis Artikel Gebyar Bulan Bahasa 2024
MEMBANGUN GENERASI MELALUI KEKUATAN BAHASA DAN LITERASI
Bahasa memiliki peran yang sangat penting dalam pembentukan karakter seseorang karena bahasa adalah
alat utama yang digunakan untuk berkomunikasi, mengekspresikan pikiran, dan perasaan. Bahasa tidak
hanya sekadar sarana untuk menyampaikan informasi, tetapi juga sarana untuk membentuk, mengarahkan,
dan memengaruhi cara berpikir serta berperilaku. Dalam pembentukan karakter generasi Qur’ani, bahasa
memiliki peranan penting karena melaluinya, nilai-nilai Qur’ani dapat ditanamkan dan diinternalisasi.
Apa yang kita ucapkan mencerminkan apa yang kita pikirkan dan yakini. Dalam Al-Qur’an, Allah SWT
berfirman, “Dan ucapkanlah kepada hamba-hamba-Ku, hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang
lebih baik” (QS. Al-Isra’: 53). Ini menunjukkan bahwa bahasa bukan hanya sekadar alat komunikasi,
melainkan juga manifestasi dari apa yang ada di dalam hati dan pikiran kita. Generasi Qur’ani dibentuk
dengan bahasa yang mencerminkan keimanan.
Bahasa menjadi media untuk menyampaikan nilai-nilai karakter yang diajarkan oleh Al-Qur’an dan
Rasulullah SAW. Dalam Surah Al-Baqarah ayat 83, Allah memerintahkan untuk “berkata yang baik
kepada manusia,” menunjukkan bahwa adab dalam berbahasa adalah cerminan dari karakter seseorang.
Bahasa yang dipenuhi dengan kebaikan dan nilai-nilai positif membentuk karakter yang baik. Oleh karena
itu, generasi Qur’ani diajarkan untuk berbicara dengan baik dan sopan, sebagaimana Rasulullah SAW
mengajarkan melalui sabdanya: “Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia
berkata baik atau diam” (HR. Bukhari dan Muslim).
Kebiasaan menggunakan bahasa yang baik akan melatih seseorang untuk berpikir dan bertindak dengan
cara yang baik. Jika seseorang dibiasakan menggunakan bahasa yang positif, berakhlak, dan Qur’ani,
lama-kelamaan bahasa tersebut akan membentuk pola pikir dan tindakan yang selaras dengan nilai-nilai
Islam. Bahasa yang dipenuhi dengan kalimat-kalimat doa, pujian, dan kebaikan akan mengarahkan
seseorang untuk menjadi individu yang penuh rasa syukur dan sabar, dua karakter yang penting dalam
kehidupan sehari-hari.
Bahasa juga berperan dalam interaksi sosial. Melalui bahasa, generasi Qur’ani diajarkan untuk
membangun hubungan yang baik dengan orang lain. Rasulullah SAW bersabda: “Orang mukmin yang
paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya” (HR. Tirmidzi). Bahasa yang penuh
dengan sopan santun, toleransi, dan empati akan menciptakan karakter yang disukai oleh lingkungan
sosialnya. Generasi Qur’ani dilatih untuk menggunakan bahasa yang mendorong kerjasama, persatuan,
dan persaudaraan di antara sesama muslim.
Bahasa tidak hanya menjadi cerminan karakter, tetapi juga mengarahkan sikap dan perilaku seseorang.
Ketika seseorang terbiasa menggunakan bahasa yang baik dan benar, dia juga akan lebih cenderung untuk
bersikap dan bertindak dengan cara yang positif. Sebaliknya, bahasa yang kasar atau tidak sopan akan
membentuk karakter yang jauh dari akhlak Qur’ani. Dalam Surah An-Nisa’ ayat 9, Allah SWT
mengingatkan: “Dan hendaklah mereka takut kepada Allah, orang-orang yang seandainya meninggalkan
di belakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap kesejahteraannya. Oleh sebab
itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan mengucapkan perkataan yang benar.” Hal ini
menunjukkan betapa pentingnya bahasa dalam membentuk generasi yang kuat dalam iman dan akhlak.
Bahasa adalah kunci untuk mengakses ilmu, dan ilmu adalah dasar pembentukan karakter Qur’ani. Allah
SWT memerintahkan umat Islam untuk “iqra” (bacalah), yang menekankan pentingnya literasi dan
pemahaman melalui bahasa. Ketika generasi Qur’ani diajarkan bahasa Al-Qur’an (bahasa Arab), mereka
mampu memahami ajaran-ajaran Islam secara langsung dari sumber aslinya, yang kemudian membentuk
karakter mereka berdasarkan hikmah dan tuntunan yang benar.
Bahasa tidak hanya digunakan untuk berbicara, tetapi juga untuk mendengarkan. Bahasa yang baik
melibatkan komunikasi dua arah yang efektif, di mana generasi Qur’ani diajarkan untuk mendengarkan
dengan penuh perhatian dan memahami perasaan serta pandangan orang lain. Ini membangun empati dan
kesadaran diri. Rasulullah SAW mengajarkan: “Barang siapa yang tidak mengasihi manusia, maka dia
tidak akan dikasihi oleh Allah” (HR. Bukhari). Dengan bahasa yang penuh empati, generasi Qur’ani dapat
memahami perbedaan dan memperkuat hubungan sosial yang harmonis.
Bahasa yang tepat dan benar adalah salah satu aspek kepemimpinan yang efektif. Rasulullah SAW adalah
pemimpin yang mampu menginspirasi umatnya melalui bahasa yang penuh dengan hikmah dan
kelembutan. Generasi Qur’ani diajarkan untuk menjadi pemimpin yang bijak dengan menggunakan
bahasa yang memotivasi, membangun, dan membimbing orang lain menuju kebaikan. Dalam Surah Ali
Imran ayat 159, Allah berfirman: “Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu (Muhammad) berlaku
lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka
menjauhkan diri dari sekelilingmu.”
Bahasa juga berperan dalam menanamkan nilai-nilai kebenaran dan kejujuran. Rasulullah SAW sangat
menjunjung tinggi kejujuran dan mengajarkan bahwa perkataan yang benar adalah bagian dari iman.
“Katakanlah yang benar walaupun pahit,” adalah pepatah lama yang berisi nilai kejujuran. Generasi
Qur’ani yang dibesarkan dengan bahasa kejujuran akan terbiasa untuk berkata benar dan menjalani
kehidupan dengan penuh integritas, sebuah karakter yang sangat dibutuhkan dalam menghadapi tantangan
kehidupan modern.
Peran bahasa dalam pembentukan karakter juga sangat besar. Rasulullah SAW dikenal sebagai pribadi
yang penuh adab dalam segala hal, termasuk dalam berbahasa. Beliau mengajarkan umatnya untuk
menjaga lisannya, berbicara dengan lembut, dan tidak menyakiti perasaan orang lain dengan ucapan yang
tidak baik. “Seorang Muslim adalah orang yang membuat orang lain selamat dari lisan dan tangannya,”
sabda beliau. Dengan menanamkan bahasa yang beradab, generasi Qur’ani diajarkan untuk berperilaku
hormat, menghargai orang lain, dan menjaga kehormatan diri melalui tutur kata yang santun.
Bahasa juga membentuk keterampilan berpikir kritis. Melalui pembelajaran bahasa Al-Qur’an, generasi
Qur’ani diajarkan untuk merenungkan makna ayat-ayat Allah, berpikir secara mendalam, dan
mengembangkan kemampuan analisis. Hal ini membantu mereka dalam menghadapi permasalahan
kehidupan dengan bijak dan berdasarkan tuntunan ilahi. Seperti yang diajarkan dalam Al-Qur’an,
“Apakah mereka tidak memperhatikan Al-Qur’an? Kalau sekiranya Al-Qur’an itu bukan dari sisi Allah,
tentulah mereka akan menemukan banyak hal yang bertentangan di dalamnya” (QS. An-Nisa’: 82).
Bahasa juga mengajarkan kedisiplinan dalam berbicara. Rasulullah SAW selalu menjaga lisannya dari
perkataan yang sia-sia. “Di antara tanda kebaikan Islam seseorang adalah meninggalkan apa yang tidak
bermanfaat baginya,” begitu sabda beliau. Generasi Qur’ani dididik untuk berbicara hanya ketika
diperlukan, tidak mengumbar kata-kata yang tidak bermanfaat, dan selalu memastikan bahwa setiap
perkataan memiliki tujuan yang baik.
Bahasa juga menjadi alat untuk menyampaikan rasa syukur kepada Allah SWT. Setiap hari, seorang
Muslim menggunakan bahasa untuk memuji dan bersyukur atas segala nikmat yang telah diberikan oleh
Allah. Dalam Surah Ibrahim ayat 7, Allah berjanji: “Jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah
(nikmat) kepadamu.” Generasi Qur’ani dibiasakan untuk menggunakan bahasa yang penuh rasa syukur,
baik dalam doa maupun dalam interaksi sehari-hari, sehingga karakter mereka menjadi lebih rendah hati
dan penuh berkah.
Bahasa yang baik tidak hanya memengaruhi hubungan sosial dan moral seseorang, tetapi juga berdampak
pada spiritualitas, kepribadian, dan hubungan dengan Allah. Dengan bahasa, generasi Qur’ani diajarkan
untuk menanamkan nilai-nilai luhur, berpikir kritis, serta bersikap sabar dan ikhlas dalam menjalani
kehidupan. Inilah kekuatan bahasa dalam membentuk karakter yang mulia.
Ikuti kegiatan kami melalui :
🔍 Website : https://kuttabdaarussalaam.com/
📷 Youtube : https://www.youtube.com/@kuttabdaarussalaam6235/video
📱Instagram :
https://www.instagram.com/yayasanzamzamwannakhla/
https://www.instagram.com/kuttabdaarussalaam_jogja/
https://www.instagram.com/kbhalimahassadiyah/
https://www.instagram.com/rbqdaarussalaam/
https://www.instagram.com/rumahbaca_daarussalaam/
Jazakumullah Khoir ☺🙏