BERITA & KEGIATAN YAYASAN ZAM-ZAM WAN NAKHLA
KAHVI – PAUD Halimah As-Saโdiyah & Kuttab Daarussalaam
๐ผ Madrasah Bukan Laundry๐ผ
Dalam Islam, pendidikan anak adalah amanah besar yang diemban bersama oleh orang tua dan sekolah. Orang tua adalah pondasi pertama yang menanamkan nilai-nilai agama, moral, dan kasih sayang dalam hati anak-anaknya, sementara sekolah menjadi mitra dalam memperkaya ilmu dan membentuk karakter mereka. Sinergi antara keduanya bukan hanya soal peran, tetapi juga tentang bagaimana kita, sebagai orang tua, menyerahkan setiap usaha kepada Allah, Sang Maha Pengatur.
Pada pertemuan KAHVI (Kajian Hikmah Walisantri Divisi) yang diadakan Sabtu, 24 Agustus 2024, Ustadz Dr. Ikhlasul Ardi Nugroho, S.Pd.Si., M.Pd. menyampaikan pesan penting melalui tema “Madrasah Bukan Laundry: Peran Ayah sebagai Pemimpin dalam Pembentukan Karakter Anak.” Beliau mengingatkan bahwa pendidikan anak bukanlah proses yang bisa diserahkan begitu saja, layaknya pakaian kotor yang kita bawa ke laundry.
“Kalau pakaian kotor dibawa ke laundry, pulang tinggal bayar dan sudah bersih. Andai sekolah seperti itu, tentu enak sekali kita sebagai orang tua,” ujar beliau, menggambarkan betapa banyak orang tua yang berharap sekolah dapat โmembersihkanโ anak-anak mereka dari segala kekurangan. Namun, kenyataannya, pendidikan anak tidaklah sesederhana itu. Anak-anak kita membutuhkan sentuhan ruhiyah, peran aktif orangtua, dan doa yang tulus dari kedua orang tuanya.
Allah menjaga anak-anak kita dengan sempurna, selama 24 jam tanpa henti, karena orang tua yang menjaga syariat Allah dalam kehidupannya. Ibadah yang dilakukan dengan ikhlas memiliki pengaruh besar terhadap anak, sebagaimana kemaksiatan pun memiliki dampak yang tak kalah besar. Sebanyak apapun kursus parenting yang diikuti, semahal apapun biaya sekolah, semewah apapun fasilitas yang tersedia, semuanya tak akan berarti tanpa campur tangan Allah. Di sinilah pentingnya kesadaran bahwa sekolah tidak hanya berfungsi untuk mentransfer pengetahuan, tetapi juga untuk menanamkan keimanan yang mendalam dalam diri anak-anak kita. Dan ingatlah, hanya orang yang beriman yang bisa menularkan keimanan tersebut.
Pendidikan anak bukan tugas ibu semata, tetapi justru tugas, peran, dan tanggungjawab ayah. Peran ayah dalam Islam sangatlah fundamental dan tercermin dalam Al-Qur’an dan Hadits. Ustadz Ikhlasul mengungkapkan bahwa Al-Qur’an memuat dialog orang tua dengan anak dalam 17 tempat yang tersebar di 9 surat. Rinciannya, dialog ayah dengan anak sebanyak 14 tempat; dialog ibu dengan anak sebanyak 2 tempat; dan dialog kedua orang tua dengan anak (tanpa nama) sebanyak 1 tempat.
Dengan memahami betapa besar tanggung jawab ini, kita sebagai orang tua diajak untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah dan lebih serius dalam mendidik anak-anak kita. Melalui sinergi yang kuat antara orang tua dan sekolah, serta dengan menempatkan Allah sebagai pusat dari segala usaha, kita berharap anak-anak kita akan tumbuh menjadi generasi yang beradab, beriman, berilmu, dan berakhlakul karimah.
Semoga Allah senantiasa membimbing dan meridhai setiap langkah kita dalam mendidik amanah yang telah Ia titipkan kepada kita.
Barakallahufiikum…