Adab Berbuka Puasa Sesuai Sunnah: Meneladani Rasulullah ﷺ
Berbuka puasa adalah momen yang dinantikan setelah seharian menahan lapar dan dahaga. Namun, dalam Islam, berbuka bukan sekadar soal makan dan minum, melainkan bagian dari ibadah yang memiliki adab tersendiri. Mari kita pelajari adab berbuka puasa sesuai sunnah agar momen ini semakin berkah dan bernilai ibadah.
1. Membaca Bismillah Sebelum Berbuka
Saat adzan Maghrib berkumandang, hal pertama yang dilakukan adalah membaca Bismillah sebelum menyantap makanan. Rasulullah ﷺ bersabda:
“Apabila salah seorang di antara kalian makan, hendaklah ia menyebut nama Allah. Jika ia lupa menyebut nama Allah di awal, hendaklah ia mengucapkan: ‘Bismillah awwalahu wa akhirahu’.” (HR. Abu Dawud, no. 3767; Hasan)
Menyebut nama Allah sebelum berbuka adalah bentuk rasa syukur atas nikmat rezeki yang diberikan-Nya.
2. Berbuka dengan Kurma dan Air Putih
Rasulullah ﷺ memiliki kebiasaan berbuka dengan kurma dan air putih sebelum shalat Maghrib. Jika tidak ada kurma, beliau berbuka dengan air. Hal ini sesuai dengan hadits:
“Rasulullah ﷺ berbuka dengan beberapa butir ruthab (kurma basah) sebelum shalat. Jika tidak ada ruthab, beliau berbuka dengan tamr (kurma kering). Jika tidak ada tamr, beliau meneguk beberapa teguk air.” (HR. Abu Dawud, no. 2356; Hasan)
Kurma mengandung gula alami yang cepat mengembalikan energi, sementara air membantu menghidrasi tubuh dengan baik.
3. Membaca Doa Berbuka Puasa
Setelah berbuka, kita dianjurkan untuk membaca doa. Ada beberapa doa berbuka yang shahih, di antaranya:
ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ وَثَبَتَ الْأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ
(Dzahabazh zhoma’u wabtallatil ‘uruqu wa tsabatal ajru insya Allah)
Artinya: “Rasa haus telah hilang, urat-urat telah basah, dan pahala telah tetap, insyaAllah.” (HR. Abu Dawud, no. 2357; Hasan)
Doa ini mengingatkan kita bahwa berbuka adalah bagian dari nikmat yang patut disyukuri.
4. Tidak Sibuk dengan Hal yang Melalaikan
Berbuka puasa seharusnya menjadi momen yang penuh kesadaran dan syukur, bukan justru sibuk mengambil foto makanan atau mengupdate status media sosial. Jangan sampai niat ibadah kita ternodai oleh sikap riya’ atau ujub yang tanpa sadar muncul dalam hati.
Allah Ta’ala berfirman:
“Dan makanlah serta minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.” (QS. Al-A’raf: 31)
Maka, berbukalah dengan sederhana, secukupnya, dan penuh syukur.
5. Bersyukur dan Mengingat Saudara yang Kurang Beruntung
Salah satu bentuk syukur saat berbuka adalah dengan mengingat saudara-saudara kita yang kurang beruntung. Rasulullah ﷺ bersabda:
“Barang siapa memberi makan orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa itu, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa sedikit pun.” (HR. Tirmidzi, no. 807; Hasan Shahih)
Maka, berbagi makanan berbuka kepada orang lain, terutama yang membutuhkan, adalah amalan yang sangat dianjurkan.
Kesimpulan
Berbuka puasa bukan hanya sekadar mengisi perut, tetapi juga ibadah yang harus dilakukan dengan adab yang baik. Dengan mengikuti sunnah Rasulullah ﷺ, berbuka puasa kita akan lebih berkah dan bernilai pahala. Mari perbaiki adab berbuka kita agar semakin mendekatkan diri kepada Allah.
Semoga Allah menerima amal ibadah kita di bulan Ramadhan ini.
Pemorojaah : Ust. Rizqi Munandar, C.ISP
Ikuti kegiatan kami melalui :
🔍 Website : https://kuttabdaarussalaam.com/
📷 Youtube : https://www.youtube.com/@kuttabdaarussalaam6235/video
📱Instagram :
https://www.instagram.com/yayasanzamzamwannakhla/
https://www.instagram.com/kuttabdaarussalaam_jogja/
https://www.instagram.com/kbhalimahassadiyah/
https://www.instagram.com/rbqdaarussalaam/
https://www.instagram.com/rumahbaca_daarussalaam/
Jazakumullah Khoir ☺🙏