Metode dan Materi Pendidikan Lukman Al-Hakim

2.66K viewsLain-lain
1

Metode dan Materi Pendidikan  Luqman Al Hakim

Oleh : Nia Kurniasari

Anak adalah karunia terbesar yang dimiliki orang tua. Anak merupakan amanah dari Allah SWT kepada orang tua, yang akan diminta pertanggungjawabnnya di akhirat kelak. Tanggung jawab mendidik anak menjadi tugas berat orang tua yang tidak boleh dilalaikan. Dalam Qur’an surah at-Tahrim ayat 6 dijelaskan bahwa Allah memperingatkan kepada orang-orang yang beriman agar menjauhan diri dan keluarga dari api neraka. Inilah sebagai landasan utama betapa pentingnya  pendidikan anak dan keluarga.

Imam Al Ghazali menuturkan  bahwa anak adalah amanah untuk orang tuanya. Hatinya yang suci adalah perhiasan yang sangat berharga. Bila anak diajarkan tentang kebaikan, ia akan tumbuh menjadi orang yang baik dan meraih kebahagiaan di dunia dan akhirat. Sebaliknya, apabila anak dibiarkan mengerjakan keburukan, maka ia akan mendapatkan kesengsaraan dan kebinasaaan (Abdurrahman 2010).  Inilah inti dari tujuan pendidikan, yaitu agar dapat meraih kebahagiaan di dunia dan akhirat. Para pakar pendidikan Islam menjelaskan tujuan pendidikan antara lain untuk selalu mengabdi kepada Allah, mensucikan jiwa, mempersiapkan diri menjalani hidup, melakukan hal untuk kesejahteraan manusia, bersikap amanah dan mersyukur serta bertawakal kepada Allah SWT (Barni, 2011). Oleh karena itu diperlukan metode, dan materi yang tepat untuk mewujudkan tujuan pendidikan.

Al Qur’an merupakan pedoman hidup yang di dalamnya terdapat pelajaran berharga tentang pendidikan anak. Keluarga Luqman Al-Hakim merupakan potret keluarga dalam al Qur’an, yang mengajarkan tentang  bagaimana metode dan materi mendidik anak yang baik. Luqman Al-Hakim memberikan contoh mendidik anak dengan metode nasehat dan keteladanan. Inti materi yang diajarkan adalah tentang keimanan, adab terhadap orang tua dan  akhlak mulia terhadap orang lain.

Biografi Lukman Al-Hakim

Nama asli Luqman Al Hakim, (dalam Tafsir Ibnu Katsir) bernama Luqman bin Unaqa’ bin Sadun (Abdullah, 2004).  Menurut Winkler Prins Encyclopaedie, Ia hidup pada masa 550 SM. Pemberian nama Luqman Al Hakim ini dikarenakan, ia diberikan hikmah oleh Allah berupa ilmu, agama, dan kebenaran dalam ucapan dan perbuatan ( Zamakhasyari, 2017).

Para ulama berpendapat dalam Tafsir Ibnu Katsir,  bahwa Luqman Al Hakim adalah seorang hamba shalih berkulit hitam yang berasal dari Ethiopia. Ia berprofesi sebagai tukang kayu dan penggembala kambing. Luqman diberi hikmah oleh Allah berupa kebijaksanaan dalam perkataan dan perbuatan, antara lain menjaga lisan dan pandangan, berkata jujur, memelihara makanan, menjaga kemaluan, menepati janji, menghormati tamu, memberikan perhatian kepada tetangga, serta meninggalkan segala hal yang tidak bermanfaat bagi dirinya. Dengan kepribadian mulia Luqman Al Hakim, (sang ahli hikmah) membuat banyak orang menimba ilmu (meminta fatwa) pada Luqman. Ia diberikan kepahaman tentang Islam meskipun ia bukan seorang Nabi (Abdullah, 2004).

Luqman memiliki anak bernama Tsaran. Menurutnya, anak adalah anugrah yang utama. Oleh karena itu ia memberikan pendidikan kepada putranya  berupa wasiat atau nasehat (Abdullah, 2004). Lukman mengajarkan  tentang akidah, syariat dan akhlak mulia.

Keberhasilan Luqman dalam mendidik anak, diabadikan dalam  Al Qur’an Surah Luqman. Pada ayat 12 sampai 19 surah Luqman, terkandung makna tentang metode dan materi pendidikan untuk anak.  Pendidikan ala Luqman Al Hakim ini merupakan model pendidikan anak yang telah banyak diterapkan oleh para orang tua dan guru di berbagai belahan dunia.

Metode dan Materi Pendidikan Lukman al Hakim

Metode pendidikan merupakan cara yang digunakan pendidik atau guru dalam menyampaikan materi kepada muridnya untuk mencapai tujuan (Yunus and Kosmajadi 1981). Beberapa metode pendidikan anak dalam al Qur’an sebagaiman dikemukakan para ulama antara lain, metode keteladanan, metode nasehat, metode adat istiadat, metode perhatian dan hukuman (Muhajir, 2015). Muhajir menyebutkan bahwa metode pendidikan yang tepat diberikan kepada anak pada usia kanak-kanak adalah metode nasehat dan keteladanan.

Metode pendidikan yang diterapkan Luqman Al Hakim dalam mendidik anak adalah metode nasehat dan keteladanan. Di dalam Tafsir Ibnu Katsir dijelaskan bahwa Luqman Al Hakim memberikan wasiat berupa nasehat atau pelajaran berharga tentang aqidah, ibadah dan akhlak mulia. Luqman juga memberikan nasehat dengan cara lemah lembut, menggunakan panggilan sayang untuk anaknya yaitu  “yaa bunayya” yang artinya wahai anakku.

Metode Keteladanan merupakan metode yang penting dalam pendidikan anak, karena berhasil memberikan keyakinan kepada anak tentang pelajaran yang langsung dicontohkan oleh pendidik (Muhajir, 2015). Luqman Al Hakim memberikan contoh kepada anak-anaknya, perilaku terpuji, tindak tanduk dan akhlak mulia. Luqman senantiasa mendekatkan diri kepada Allah dan berbuat baik kepada orang lain.

Materi pendidikan dalam QS Luqman ayat 12 sampai 19 adalah tentang pendidikan akidah, pendidikan syariat dan pendidikan akhlak mulia. (Mukodi 2011). Luqman mengajarkan tentang keimanan kepada Allah, berbakti pada orang tua dan berbuat baik (rendah hati) kepada orang lain.  Berikut ini terjemahan QS. Lukman ayat 12 sampai 19  yaitu :

Dan sesungguhnya telah Kami berikan hikmat kepada Luqman, yaitu: “Bersyukurlah kepada Allah. Dan barangsiapa yang bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri; dan barangsiapa yang tidak bersyukur, maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji”. (QS. 31:12)

 Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya:”Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar”. (QS. 31:13)

Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibubapanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun.Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu. (QS. 31:14)

Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu, maka Ku-beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan. (QS. 31:15)

(Luqman berkata):”Hai anakku, sesungguhnya jika ada (sesuatu perbuatan) seberat biji sawi, dan berada dalam batu atau di langit atau di dalam bumi, niscaya Allah akan mendatangkannya (membalasinya). Sesungguhnya Allah Maha Halus lagi Maha Mengetahui. (QS. 31:16)

Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu.Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah). (QS. 31:17)

Dan janganlah memalingkan muka dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh.Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri. (QS. 31:18)

Dan sederhanalah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu.Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai. (QS. 31:19)

 

Hamka menuturkan dalam Tafsir Al Azhar, beberapa wasiat atau pelajaran (materi pendidikan) Luqman Al Hakim kepada anak-anaknya, pada QS Luqman ayat 12  sampai 19 antara lain: Pertama, perintah untuk bersyukur kepada Allah atas segala nikmat yang telah diperoleh. Kedua, Pendidikan akidah yaitu larangan berbuat syirik atau mempersekutukan Tuhan selain Allah. Karena, selain Allah, semua adalah makhluk di alam semesta ini. Perbuatan syirik pada hakikatnya perbuatan aniaya yang paling besar terhadap diri sendiri.

Ketiga, berbuat  baik kepada kedua orang tua,  menghormati dan memuliakan keduanya, karena besarnya kasih sayang dan pengorbanan orang tua terhadap anak. Keempat, tetap menghormati dan menyayangi orang tua meskipun berbeda keyakinan, dan tetap teguh pada akidah yang benar.

Kelima pendidikan tentang keikhlasan, hanya berharap balasan dari Allah apapun amal perbuatan yang dilakukan, dan tidak berharap balasan pada manusia. Karena setiap perbuatan selalu dalam pengawasan Allah dan sekecil apapun amal perbuatan, akan mendapatkan balasan dari Allah. Keenam, Pendidikan syariah dan muamalah. Pendidikan syariah antara lain beribadah kepada Allah, mendirikan sholat, sedangkan pendidikan muamalah dengan mengajak orang lain berbuat kebajikan dan menjauhkan diri dari perbuatan tercela, dan selalu bersabar di setiap ujian.

Ketujuh, Pendidikan akhlak mulia, antar lain bersikap rendah hati  (tidak menyombongkan diri) kepada orang lain, bersikap sopan santun dalam pergaulan, antara lain tidak memalingkan muka, merendahkan suara dan berjalan dengan sopan. (Hamka, 1990).

Penutup

Luqman Al Hakim adalah seorang hamba yang diberikan hikmah oleh Allah SWT berupa pelajaran berharga dalam kehidupan. Keberhasilannya mendidik anak diabadikan dalam Al-Qur’an, sehingga namanya tertulis dalam QS. Luqman.

Metode pendidikan yang dilakukan Luqman antara lain metode nasehat dan keteladanan. Materi pendidikan yang diberikan Luqman kepada anak-anaknya antara lain pendidikan aqidah, pendidikan syariah (ibadah) dan pendidikan akhlak mulia (budi pekerti) baik kepada orang tua maupun sopan santun kepada orang lain.

Materi dan metode pendidikan Luqman Al-Hakim tepat diberikan kepada anak-anak sebagai bekal pendidikan moral, agama dan pembentukan karakter. Para orang tua dan pendidik hendaknya menerapkan metode dan materi pendidikan Luqman Al-Hakim dalam mendidik anak.

Daftar Pustaka

Abdurrahman, Syaiikh Jamal. 2010. Islamic Parenting, Pendidikan Ana Metode Nabi SAW. edited by A. Wicaksono. Solo: Aqwam.

Al-Sheikh, DR. Abdullah bin Muhammad bin Abdurahman bin Ishaq. 2004. Tafsir Ibnu Katsir Jilid 6. Cetakan Pe. edited by D. M. Yusuf Harun, Farid Okbah. Bogor: Pustaka Imam Syafi’i.

  1. H. Zamakhasyari Bin Hasballah Thaib, Lc., MA. 2017. Potret Keluarga Dalam Pembahasan Al-Qur’an. Cetakan Pe. edited by Samsidar. Medan: Perdana Publishing.

Dr. Muhajir, M. A. 2015. Materi Dan Metode Pendidikan Anak Dalam Al-Qur’an. edited by H. Cerah. Banten: Lembaga Penerbitan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan IAIN Sultan Maulana Hasanudin Banten.

Hamka, Profesor DR. n.d. Tafsir Al-Azhar. Jilid ke 7. Singapura: Kerjaya Printing Industries Pte Ltd.

Mukodi, Mukodi. 2011. “Nilai-Nilai Pendidikan Dalam Surat Luqman.” Walisongo: Jurnal Penelitian Sosial Keagamaan 19(2):429.

Prof. Dr. H. Mahyuddin Barni, M. Ag. 2011. Pendidikan Dalam Perspektif Al-Qur’an, Studi Ayat-Ayat Al Qur’an Tentang Pendidikan. edited by M. . Muhaimin. Yogyakarta: Pustaka Prisma.

Yunus, and Kosmajadi. 1981. “Filsafat Pendidikan Islam (Yunus & Kosmajadi).” Journal of Chemical Information and Modeling 53(9):1689–99.

IT Yayasan Zam-zam Wan Nakhla Changed status to publish Februari 1, 2022

PENDAFTARAN SANTRI BARU
Kuttab Daarussalaam
SUDAH DIBUKA

PENDAFTARAN SANTRI BARU
Kuttab Daarussalaam
SUDAH DIBUKA

Mari bergabung bersama 100 santri yang sedang belajar dan berkembang di Kuttab Daarussalaam