BUNDA, MADRASAH PERTAMA DAN UTAMA
Parenting ummahat yang terselenggara di Kampung Flory Sleman Yogyakarta pada tanggal 21 Desember 2021 atau bertepatan dengan 13 Jumadil Akhir 1443 H, mendatangkan narasumber Ustadzah Ida Nurlaila. Kajian parenting ini diselenggarakan tiap bulannya oleh PKBM Kuttab Darussalam yang bertempat di Manggisan Baturetno Banguntapan Bantul Yogyakarta. Sebagai moderator kajian kali ini adalah pemilik yayasan Zam Zam wa Nakhla yaitu Ustadzah Rasyidah Hamid, SPd. Dan sebagai pambawa acara adalah Ustadzah Nia Kurniasari. Kajian ini dimulai pukul 09.00 WIB dan berisi serangkaian acara seperti pembukaan, sambutan dan kajian parenting itu sendiri.
MADRASAH PERTAMA DAN UTAMA
Ibu adalah sekolah pertama dan utama bagi anak-anaknya. Sebelum anak-anak bersekolah di Kuttab, anak sudah lebih dahulu telah belajar di rahim seorang ibu, ungkap Ustadzah Ida Nurlaila. Dan pada usia 5-6 tahun adalah usia keemasan anak. Mendidik anak di waktu kecil seperti mengukir di atas batu, perlu kesabaran dan proses yang panjang. Rahim adalah rumah kehidupan pertama. Kecerdasan anak disumbang oleh kromosom X. Dimana faktor kecerdasan 40-60% anak laki-laki disumbang oleh ibunya. Jadi beliau menekankan, bahwa seorang ibu haruslah cerdas, dekat kepada Allah SWT agar Allah memberikan dan menunjukkan jalan.
Allah memberikan amanah sesuai dengan kemapuan kita. Seorang ibu harus cukup asupan, baik dari segi ruhiyah, jasadiyah dan ilmu. Semoga Allah memberikan kesabaran yang luas, tandas beliau.
ANAK ADALAH REZEKI
Kahadiran seorang anak adalah rezeki dan kebahagiaan. Jadikanlah kahadiran mereka sebagai rasa syukur yang tidak ada putusnya. Anak adalah investasi akhirat dan masa depan orang tuanya. Saat jasad sudah berpisah dengan ruh, hanya lantunan doa dari mereka yang kita nantikan. Masihkah kita tidak ingin mendidiknya dengan cinta? Apakah harus dengan berteriak, dengan mata melotot, berharap anak akan mematuhi kita. Melakukan apapun yang kita pintar. Anak adalah cerminan orang tua. Ucapan ibu adalah doa bagi anak-anaknya. Jagalah ucapan itu. Ungkap bunda yang dikaruniai enm orang anak ini. Sering kita menyia-nyiakan amanah ini, dengan alasan kerja, atau alasan yang dilakukan demi kepentingan anak. Padahal anak hanya ingin kahadiran kita, hafir jasad dan hatinya buat anak-anak kita. Sering kita mengabaikan , karena alasan capek, emosi yang tidak terkendali. Semoga kita cepat bertaubat. Sejujurnya anak tidak pernah menuntut apapun dari kita orang tuanya, semarah apapun kita, anak akan tersenyum dan mencari kita, memanggil nama kita, ibu… Tengoklah tangan kecilnya meraih tangan kita, memegang wajah kita dan mencium wajah kita. Tengoklah wajah tak berdosanya, tingkah lucunya, tertawanya. Akankah ketidak dewasaan kita menyakiti hatinya. Semoga Allah mengampuni kita yang masih banyak kekurangan ini.
ANAK SHALIH DAN PEMIMPIN ORANG BERIMAN
Anak diharapkan sebagai qurotaayun dan pemimpin bagi orang yang beriman. Sebagaimana sering kita lantunkan dalam doa :
رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَٰجِنَا وَذُرِّيَّٰتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَٱجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا
Kita merasa telah mendidik anak, tetapi kitalah sebagai orang tua dididik Allah melalui anak-anak kita. Semoga anak sebagai jalan syurga bagi orang tuanya. Di akhir pertemuan , Ustadzah Ida berharap dengan pertemuan kali ini. Banyak orang tua yang sadar akan tugasnya. Di luar sana banyak orang tua yang memahami arti sebenarnya tugas orang tua. Berharap berkumpul di syurgaNya Allah SWT. Amin allahumma amin. Akhirnya kajian ini berakhir pukul 11.00WIB. Dan ditutup dengan makana bersama. Semoga apa yang telah penulis rangkai bisa menjadi pelajaran bagi yang membacanya dan berharap keridhaan Allah SWT.